Sosialisasi Kurikulum Merdeka
Kamis, 8 September 2022, SMA Future Gate kedatangan tamu dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSKURBUK), Bapak Drs. Hamka, M.Ed. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak bagian dari tim yang menggodok proses tersusunnya Kurikulum Merdeka, yang tahun ajaran ini banyak diterapkan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.
Bapak Hamka, M.Ed, menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka akan berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Akan lebih banyak model yang dapat dieksplorasi dalam pembelajaran bagi para siswa. Bila sebelumnya para siswa dipacu untuk sesegera mungkin menyelesaikan materi pembelajaran dan mendapat nilai ketuntasan minimal. Maka nanti target yang dipasang dalam Kurikulum Merdeka adalah, para pendidik sudah mampu mengenali sekaligus memetakan kompetensi untuk diajarkan pada para siswa.
Kurikulum Merdeka nantinya akan menghasilkan Sekolah Merdeka dengan digawangi oleh para Guru Merdeka. Guru Merdeka ialah guru yang mengembangkan metode, kompetensi, dan materi kepada para siswa atas eksplorasi yang dilakukan.
Bapak Hamka, M.Ed juga mengutarakan, bahwa kurikulum dipahami melalui 4 pengembangan kompeten, terdiri atas:
1. Kompetensi itu sendiri
2. Materi yang mencakup standar isi
3. Proses/pembelajaran, dan
4. Standar penilaian.
Sehingga ketika disebut kurikulum berubah, maka keempat hal tersebut berubah secara bersamaan.
Dari 4 hal itu mengerucut 3 hal penting, yakni literat (memiliki literasi hebat), berakhlak atau berkarakter, dan kompeten.
Banyak hal yang dibagikan oleh beliau kepada para guru, dan salah satu hal paling berkesan adalah pesan beliau tentang perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum terdahulu, ialah guru pada kurikulum lampau saat masuk kelas yang dipikirkan adalah anak mau diajarkan apa. Sedang pada kurikulum kini, guru saat masuk kelas yang dipikirkan ialah anak mau disajikan atau diberikan aktifitas apa?
Semoga pemaparan beliau yang luas dalam Kurikulum Merdeka, dapat lebih menyiapkan sekolah dalam rangka menyongsong Kurikulum Merdeka di tahun ajaran selanjutnya.
