Unjuk Karya P5 Periode Kedua
Setelah terlaksana unjuk karya proyek P5 di periode pertama dengan mengusung tema memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dioptimalkan sebagai bentuk lain. Maka di periode kedua pelaksanaan unjuk karya mengangkat tema mengenai perundungan (bullying).
Perundungan di lembaga pendidikan, masih merupakan pekerjaan rumah paling serius yang harus diatasi dan diantisipasi, untuk dapat menghidupkan kultur pendidikan ideal serta semua memiliki hak yang sama.
Sebelum dilaksanakan pamungkas kegiatan, masing-masing kelas dari siswa kelas X memaparkan mengenai perundungan sesuai dengan apa yang mereka pelajari dan bagaimana menyelesaikannya, bila hal tersebut terjadi. Presentasi tersebut diselenggarakan secara langsung melalui Instagram setiap kelas.
Hingga, seluruh kegiatan ditutup oleh ulasan yang disampaikan Bpk. M. Maulana Ridwan, S.Pd selaku guru Bimbingan Konseling di SMA Future Gate dan sedang menyelesaikan studi pascasarjana bidang Psikologi di Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penyampaiannya, Bpk. Maulana atau akrab disapa dengan Pak Olan, memberikan definisi tentang apa itu perundungan, klasifikasi perundungan, dan faktor mengapa seseorang bisa melakukan atau menjadi korban perundungan. Kegiatan juga disampaikan simulasi kasus apabila perundungan terjadi dan apa yang seharusnya siswa lakukan sebagai bentuk empati kepada korban, dan antisipasi pada pelaku.
Perundungan merupakan komitmen sekolah yang terus-menerus untuk diselesaikan, baik secara verbal atau tindakan. Sebagai sekolah yang menegakkan aturan tegas kepada siswa, SMA Future Gate tidak menolerir tindakan tersebut terjadi pada siswa. Terlebih adanya hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.”
Kemudian ada seseorang bertanya tentang bagaimana cara menolong orang yang berbuat Beliau menjawab, “Kamu cegah dia dari berbuat zalim, maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.” (HR. Bukhari, no. 6952; Muslim, no. 2584)
